Mendustakan Rembulan

by - 08.40



"Siapa yang selalu melihat rembulan selalu ditemani oleh bintang disetiap malam ?", aku bertanya kepada kalian semua.
Aku selalu suka malam. Ketika langit diatas sana mendung, seringkali bintang tak menjumpai rembulan. Aku tak pernah tau alasan bintang yang suka mengumpat dibelakang awan.
Padahal rembulan tak pernah lelah untuk menunggu bintang membersamainya. Meski ia harus mengalami fase-fase perubahan dari bulan baru, bulan sabit, maupun bulan purnama. Ia tetap saja berotasi mengelilingi bumi. Memancarakan radar cahaya untuk menghibur hati pujangga yang sepi.
Malam ini, rembulan perlahan ditutupi awan hitam pekat. Hampir sisi-sisi yang memancarkan cahayanya tak mampu dipandang lagi. Lantas apakah ini laksana perumapamaan sebuah kepercayaan yang dinodai dengan kenistaan? . Melihatnya pun aku sakit, entahlah !

Tenang kawan, ini hanya sekedar sangkaan. Bisa jadi yang aku maksudkan tidak benar, bintang tak pernah mendustakan rembulan. Barangkali pertemuan antara rembulan dan bintang adalah keenganan untuk hujan, yang selalu memisahkan mereka dalam bingkai malam. Karena cinta bintang dan rembulan adalah cinta yang penuh dengan perlawanan.

You May Also Like

0 komentar